Cord Blood : When your blood is your own cure
Bagi yang sudah pernah membaca dan tertarik dengan stem cell atau sel punca tentu sudah tidak asing lagi dengan umbilical cord blood . Ya, karena umbilical cord blood merupakan salah satu sumber sel punca yang baik karena konsentrasinya yang tinggi meskipun dengan jumlah volume yang lebih sedikit. Untuk mengenal lebih jauh tentang cord blood , silahkan dan selamat menikmati tulisan ini..
Cord blood atau umbilical cord blood (darah tali pusat) adalah darah yang ada dalam plasenta (suatu organ “seperti tambang” yang menghubungakn fetus yang sedang berkembang dengan dinding rahim ibu) dan masih dalam keadaan menempel pada tali pusar setelah seseorang lahir.
Mengapa cord blood dibicarakan banyak orang dan banyak dijadikan focus penelitian atau bahkan pada saat ini banyak bermunculan perusahaan yang melayani jasa Cord Blood Storage atau Cord Blood Bank?
Dari hasil temuan sebuah penelitian, diketahui bahwa di dalam umbilical cord blood ini terdapat kandungan sel punca dengan konsentrasi yang tinggi namun dalam jumlah volume yang sedikit. Sel punca didalam cord blood bisa digunakan untuk salah satu alternatif penyembuhan berbagai penyakit mengancam bagi pemilik cord blood itu sendiri. Sel punca yang ditemukan dalam cord blood diketahui dapat mengembalikan fungsi sistem imun dan fungsi sistem produksi darah dari pasien yang rusak.
Diketahui ada tiga sumber sel punca hematopoetic utama, yaitu sumsum tulang, peripheral blood dan dari cord blood. Ada berbagai kelebihan dan kekurang dari setiap sumber sel punca ini namun cord blood diketahui sebagai sumber sel punca yang lebih kaya, mudah didapat (prosedur pengambilannya tanpa bedah) dan lebih toleran terhadap perbedaan jaringan.
Selama ini, sebelum banyak diketahui, setelah seorang bayi lahir plasenta dan tali pusar dari bayi ini dibuang namun saat ini saat bayi lahir cord blood akan disimpan dalam kondisi penyimpanan ultrasteril dan aman untuk disumbangkan kepada penderita penyakit kerusakan jaringan termasuk jika suatu hari ternyata diketahui bahwa pemilik cord blood ini mengidap penyakit khususnya penyakit kerusakan jaringan tubuh.
Memang bagaimana sel punca dari cord blood ini dapat menyembuhkan penyakit?
Penggunaan sel punca untuk mengobati berbagai penyakit ini berada pada tahapan yang berbeda-beda untuk setiap jenis penyakit, antara lain tahap percobaan pengobatan klinis (perbaikan cartilage, kelumpuhan otak, chon’s disease, diabetes type 1, ewing sarcoma, sklerosis ganda, cedera tulang belakang, dll.) dan tahap percobaan pengobatan penelitian (Alzheimer’s disease, Amyotrophic lateral sclerosis, hydrocephalus, Huntington’s disease, Huntington’s Disease, Liver cirrhosis, Parkinson’s Disease, Stroke, Systemic Lupus Erythematosus, Traumatic Brain Injury)
Cara kerja dari sel punca cord blood ya cara kerja sel punca dari sumber manapun. Kemampuan sel punca dalam self-renew dan menurunkan kemampuan itu pada generasi sel punca selanjutnya diharapkan dapat menggantikan sel yang terkena penyakit atau rusak tanpa adanya resiko rejeksi sistem imun dan juga efek samping.
Gambaran umum proses penyembuhan penyakit kerusakan sistem peredaran darah oleh sel punca. Untuk penyakit yang disebabkan oleh kerusakan sel darah. Ketika cord blood ditransplantasikan ke dalam tubuh pasien. Sel punca haematopoetic ini akan bermigrasi menuju sumsum tulang dan memproduksi sel-sel darah baru, meningkatkan kemampuan sistem imun pasien. Sehingga kerusakan atau ketidakmampuan sistem peredaran darah untuk memproduksi sel darah baru bisa terbantu.
Namun sejauh ini pengobatan terjauh menggunakan sel punca cord blood baru pada tahap percobaan pengobatan klinis (clinical trials) atau baru menunjukkan beberapa keberhasilan namun belum bisa dijadikan pengobatan standar karena belum diketahuinya dosis penggunaan sel punca yang optimum untuk tiap penyakit.
Alur sel punca dari darah tali pusat (cord blood) menjadi sel baru dan kemungkinan penyakit yang dapat diobati
Sumber :
· Bart, Thomas. Cost effectiveness of cord blood versus bone marrow and peripheral blood stem cells. Clinicoecon Outcomes Res. 2010; 2: 141–147.
· Cord Life Indonesia http://www.cordlife.com/
· Clinicaltrial http://www.clinicaltrials.gov/
· NHS Cord Blood Bank http://www.nhsbt.nhs.uk/cordblood/index.asp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar