Selasa, 29 Januari 2013

Embryonic Stem Cell



Embryonic Stem Cell

Embryonic Stem Cell merupakan suatu sel cikal bakal (prekursor) yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk hidup (pluripoten). Stem cell inilah yang terus menerus membelah diri sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi. Embryonic Stem Cell ini banyak terdapat pada plasenta atau ari-ari pada bayi yang baru lahir. Plasenta bayi tersebut dapat digunakan untuk terapi penyembuhan pada bayi yang mulai beranjak dewasa dan terkena penyakit yang mematikan. Embryonic Stem Cell merupakan turunan dari embrioblast (inner cell mass) yaitu suatu kumpulan sel yang terletak di satu sisi blastokista. Embrio manusia mencapai tahap blastokista hari 4-5 setelah fertilisasi, ketika proses ini sel-sel berjumlah 50-150.
Embryonic Stem Cell dapat dibedakan kedalam dua sifat khas yaitu pluripotensinya dan kemampuannya bereplikasi tanpa batas. Sel ini dapat berdiferensiasi menjadi semua turunan dari tiga lapisan germinal epitel utama : ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Sel ini mempunyai sifat dapat berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal dan dalam keadaan tertentu dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk transplantasi jaringan yang rusak. Karena sifatnya yang sangat plastis dan potensial dalam replikasi/perbanyakan diri sendiri, terapi sel ES telah ditujukan untuk obat regeneratif dan pembaharuan jaringan setelah terjadi luka atau penyakit. Penyakit yang bisa berpotensi diobati oleh berpotensi majemuk sel induk termasuk sejumlah darah dan sistem kekebalan terkait penyakit genetik, kanker, dan gangguan : Juvenile, Diabetes, Parkinson's, cedera kebutaan, dan sumsum tulang belakang.
Penggunaan dan pengembangan Embryonic Stem Cell di bidang penelitian dan aplikasinya di klinik dalam rangka mengobati penyakit tidak terlepas dari masalah etik yang mungkin membayanginya. Pada 12 Februari 2004 sejumlah peneliti di Korea telah mengumumkan pembuatan stem cell manusia pertama dengan cara transplantasi sel somatik. Walaupun pernyataan ini kemudian ditarik kembali dengan alasan manipulasi data atau perilaku tidak etis para penelitinya, hal ini telah mendorong para peneliti untuk menggiatkan penelitian stem cell dan pengklonan embrio guna pemakaian dalam pengobatan penyakit-penyakit degeneratif. Penelitian dengan menggunakan embrio dan pengklonan embrio telah menyulut kontroversi dan  menjadi bahan perdebatan dibanyak negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Swedia dan sebagainya.
Embryonic Stem Cell mempunyai sifat sebagai berikut :
1.    Pluripoten, artinya stem cell ini mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi sel-sel yang merupakan turunan dari 3 lapis germinal, tetapi tidak dapat membentuk membran embrio (tali pusat dan plasenta).
2.    Immortal, artinya dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak diri ratusan kali pada media kultur. Mereka merupakan sumber sel-sel yang belum berdifferensiasi. Sel punca embrionik dulu dipikirkan dapat memperbanyak diri sendiri secara tak terbatas, tetapi kini diketahui bahwa usia dan perbanyakan diri sendiri sel-sel stem juga ada batasnya. Hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen pada sel stem yang diakibatkan karena pengaruh nutrisi dalam medium kultur.
3.    Mempunyai karyotipe yang normal.
4.    Dapat bersifat tumorigenik artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdifferensiasi dapat menimbulkan kanker.
5.    Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya rejeksi imunitas. Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan metoda somatic cell nuclear transfer atau terapi kloning.








Terima Kasih sudah bekunjung di blog labstemcell ini...
Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar stem cell..
Kami pun menyediakan segala keperluan laboratorium stem cell (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar